Kamis, Juli 17, 2008

postheadericon Cari Masalah Solusi dari-Nya

Shalatlah untuk mengingat Allah. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
(QS. Thaha [20]: 14)
Ketika kita dirundung masalah yang sulit dicari jalan keluarnya, bersegeralah mengambil air wudhu, berjalanlah ke masjid, dan tunaikan shalat sepenuh kesadaran. Dengan cara tersebut, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu pertolongan-Nya, salah satunya dengan melancarkan kembali sistem aktivasi retikuler di otak kita.
Abdullah bin Mas’ud mengungkapkan, “Siapa pun yang ingin bertemu dengan Allah swt pada hari akhir nanti dalam keadaan Muslim, hendaklah dia memelihara semua shalat yang diserukan-Nya. Allah swt telah menetapkan jalan-jalan hidayah kepada para nabi dan shalat termasuk salah satu jalan hidayah. Jika kalian shalat di rumah, kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian dan kalian akan sesat. Setiap lelaki yang bersuci dengan baik lalu menuju masjid, Allah swt menulis setiap langkahnya satu kebaikan, mengangkatnya satu derajat, dan menghapus satu kejahatannya. Engkau telah melihat di kalangan kami, tidak pernah ada yang meninggalkan shalat (berjamaah) kecuali orang munafik. Bahkan, seorang yang sakit pun (dengan dipapah) antara dua orang untuk mendatangi shalat (berjamaah di masjid).”
Mengapa para sahabat menaruh perhatian besar terhadap shalat berjamaah? Jawabnya, orientasi hidup mereka bukan dunia tapi akhirat. Lebih spesifik lagi, mereka menempatkan kehendak Allah dan Rasul-Nya di atas kehendak nafsu dan keinginan pribadinya. Mereka menyadari bahwa perintah Allah dan Rasul-Nya pasti membawa kemaslahatan dunia-akhirat. Sebaliknya pengingkaran terhadap perintah-Nya tidak hanya melahirkan kegelisahan batin, namun juga aneka kesempitan hidup, di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, prinsip hidup mereka terkait perintah Allah, yaitu sami’na wa atha’na (kami mendengar dan kami mentaati).
Menurut tinjauan psikologis orang yang shalat berjamaah memiliki peluang besar untuk menyelesaikan masalah secara cepat dan akurat daripada orang yang sendirian, karena salah satu sifat positif manusia adalah memiliki sifat perhatian kepada orang lain. Sudah menjadi naluri kita untuk senantiasa memperhatikan wajah dan karakter orang lain. Karena itu, ketika seseorang tengah dirundung masalah kemudian mau berkumpul dengan orang lain, kemungkinan besar dia akan mendapat perhatian lebih besar dari orang-orang disekitarnya, apalagi jika mereka sudah saling kenal.
Siapapun orangnya, ketika bersama orang lain, fokus tentang masalah yang dihadapi akan berkurang 25-50% perhatiannya tertuju kepada orang lain. Dengan demikian, celah-celah solusi akan terbuka. Nah, ketika pikiran kita sudah tidak terfokus pada keadaan yang menakutkan atau yang membuat suasana hati dan pikiran gelisah, biasanya kecerdasan kita kembali, ada secercah cahaya (harapan) di kegelapan sebagaimana bintang menerangi bumi, menggantikan matahari yang setelah siangnya bergulir dibalik malam. Insyaallah.
Ketika kita sudah menjadikan shalat sebagai sarana untuk online dengan Allah swt, otomatis fungsi-fungsi shalat lainnya seperti terjaga kebersihan diri (QS.5:6), mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar (QS.29:45), disiplin diri (QS.11:114), datangnya pertolongan Allah (QS.2:45;153), hilangnya rasa gelisah dan keluh kesah70:19), kesuksesan dan kebahagiaan hidup (QS.23:2), beserta nilai tambah lainnya, insyaallah kita dapatkan. Tentunya bagi hamba yang bisa memelihara istiqamah dalam menjalankannya.

0 komentar:

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Baca

Translate This Blog


Pengunjung

ahmadsofwan

Tips, Triks AdSense, Tutorial Blog, Tutorial SEO, Download Template Blogger, cara membuat blog, daftar google adsense, bisnis internet, tutorial facebook, tutorial frienster, buat facebook, buat frienster